Sejak beberapa hari yang lalu saya sibuk membuat beberapa aplikasi data entry. Dan mau tidak mau yang namanya aplikasi pasti memiliki database untuk menyimpan data. Oh iya, aplikasi ini berbasis web, pas banget dengan hobi saya yang suka utak atik web.
Database yang saya gunakan adalah MySQL, karena memang kebanyakan aplikasi berbasis web menggunakan MySQL, meskipun masih banyak database lain yang bisa digunakan misalnya PostGre, SQLite, MariaDB, ataupun database yang lain.
Ternyata Lebih Enak Bikin Database di MySQL Workbench Lho!
Ketika pembuatan database, saya lebih memilih menggunakan syntax MySQL secara langsung. Kenapa? karena aplikasi yang saya buat tersebut memiliki banyak atribut, jadi pastinya akan ribet jika databasenya dibuat dengan software ataupun tool bantuan seperti PhpMyAdmin. Ribet dalam hal ini adalah... ya... capek klik ini itu. Beda halnya ketika create database dan table nya menggunakan syntax. Kita cukup ketik syntax untuk create table, sekali klik sudah jadi sebuah table.
Setelah seluruh table yang dibutuhkan dibuat, ternyata ada satu permasalahan, saya lupa mendeklare relasi antar table. Jadi mau tidak mau saya harus mengubah relasinya. Untuk itu saya menggunakan
MySQL Workbench.
Bagi yang belum tahu, MySQL Workbench adalah software visual modeling yang digunakan oleh pembuat database, developer, ataupun database administrator untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan database MySQL. Software tersebut sangat powerfull. Bukan hanya membuat dan mengelola database, tetapi juga dapat digunakan sebagai tool untuk membuat modeling database.
Selain itu MySQL Workbench ini juga dapat terdapat fitur untuk melakukan reverse engineering.
MySQL Workbench yang Community Edition tersedia secara gratis dan dapat diunduh di website MySQL. Kerennya lagi, software ini juga tersedia untuk Linux, dan yang saya rasakan kemarin, ketika digunakan di Linux malah ada fitur yang ternyata tidak tersedia ketika di Windows.
[caption id="attachment_5272" align="aligncenter" width="300"]
MySQL Workbench[/caption]
Singkat cerita, saya merasakan bahwa MySQL Workbench memiliki fitur yang lebih daripada PhpMyAdmin. Hal ini tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan kita dalam membuat dan mengelola database. PhpMyAdmin memiliki kelebihan antara lain sudah menjadi satu di dalam web server (dalam hal ini XAMPP) sehingga tidak perlu menginstall apapun lagi untuk menjalankannya. Jadi, ketika kebutuhan kita hanya sederhana dan ga ribet pastinya menggunakan PhpMyAdmin akan lebih enak. Tetapi ketika kebutuhan kita lebih kompleks, maka MySQL Workbench ada untuk kita gunakan.
Oke, di atas, adalah sedikit cerita dari saya setelah semingguan ga ngeblog hehe.
Intinya, bagi teman-teman yang suka bikin program, ketika membuat database, cobalah untuk mengexplore MySQL Workbench Community Edition yang gratis tersebut. Awalnya memang agak susah atau bingung, tapi setelah terbiasa maka kita dapat merasakan bahwa banyak fitur di dalamnya.
Semoga bermanfaat