Sal
Administrator
Seorang penulis yang suka belajar hal baru dan dunia fotografi
2 min read

Para Ahli Farmasi Barat yang Berkontribusi dalam Penciptaan Obat

Posted in Kesehatan

Dalam dunia kesehatan, para ahli farmasi memainkan peran penting dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan baru. Mereka tidak hanya membantu memastikan bahwa obat yang kita konsumsi aman dan efektif, tetapi juga sering kali berada di garis depan dalam inovasi medis. 

Di masa sekarang, khususnya di Indonesia, juga terdapat ahli farmasi yang selalu berjuang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satu nya adalah dari organisasi PAFI, yang merupakan organisasi ahli profesi Farmasi di Indonesia. PAFI memiliki cabang di seluruh wilayah Indonesia, yang salah satunya adalah di Kota Tarempa. Website PAFI untuk kota Tarempa dapat diakses di pafikotatarempa.org

Berikut adalah beberapa ahli farmasi terkenal yang telah membuat kontribusi signifikan dalam penciptaan obat di masa lalu:

1. Paul Ehrlich (1854-1915)

Paul Ehrlich adalah seorang ahli farmasi dan bakteriologi asal Jerman yang dikenal sebagai "Bapak Kemoterapi." Dia mengembangkan teori mengenai "reseptor obat" dan berkontribusi besar dalam penciptaan obat-obatan untuk mengobati penyakit infeksi. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah pengembangan Salvarsan, obat pertama yang efektif melawan sifilis.

2. Gertrude Elion (1918-1999)

Gertrude Elion adalah seorang ahli farmasi dan biokimiawan Amerika yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1988. Dia dan timnya mengembangkan beberapa obat penting, termasuk purinethol (untuk leukemia), zovirax (untuk infeksi herpes), dan Imuran (untuk transplantasi organ). Elion menggunakan pendekatan inovatif yang berfokus pada struktur molekul obat untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif.

3. Robert F. Furchgott (1916-2009)

Robert F. Furchgott adalah seorang ahli farmasi dan fisiolog Amerika yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1998. Dia dikenal karena penelitiannya tentang peran nitric oxide (NO) sebagai molekul sinyal dalam sistem kardiovaskular. Penelitiannya membantu membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan seperti Viagra, yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.

4. Tu Youyou (1930-)

Tu Youyou adalah seorang ahli farmasi asal Tiongkok yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2015. Dia terkenal karena penemuan artemisinin, obat yang sangat efektif melawan malaria. Penelitiannya didasarkan pada teks-teks pengobatan tradisional Tiongkok, dan artemisinin telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.

5. Frederick Banting (1891-1941) dan Charles Best (1899-1978)

Frederick Banting dan Charles Best adalah dua ilmuwan Kanada yang, bersama dengan James Collip dan John Macleod, menemukan insulin pada awal 1920-an. Insulin merupakan hormon yang penting untuk mengatur kadar gula darah, dan penemuan mereka telah menyelamatkan nyawa jutaan penderita diabetes di seluruh dunia.

6. Felix Hoffmann (1868-1946)

Felix Hoffmann adalah seorang ahli farmasi Jerman yang bekerja untuk perusahaan Bayer. Dia dikenal karena sintesis aspirin (asam asetilsalisilat) pada tahun 1897, yang menjadi salah satu obat yang paling umum digunakan di seluruh dunia untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan peradangan. Hoffmann juga berkontribusi pada pengembangan heroin (diacetylmorphine) sebagai obat analgesik, meskipun penggunaannya kemudian dihentikan karena potensi kecanduan yang tinggi.

Para ahli farmasi ini telah membuat kontribusi yang luar biasa dalam bidang kesehatan dengan menciptakan obat-obatan yang menyelamatkan jutaan nyawa. Inovasi dan dedikasi mereka dalam penelitian farmasi terus menginspirasi generasi ilmuwan dan praktisi kesehatan untuk terus mencari solusi baru untuk tantangan medis yang ada.