Penjelasan Uji Binomial

Uji binomial merupakan uji statistik non parametrik yang digunakan untuk menguji sampel, apakah ciri tertentu dari sampel tersebut dapat dianggap sama dengan ciri populasinya.

Kata binomial menyatakan bahwa data dibagi menjadi dua bagian.

Post berikut ini membahas mengenai penjelasan uji binomial dan contoh pengerjaannya. (Contoh pengerjaan mungkin di bahas pada post selanjutnya)

Penjelasan Uji Binomial

Perlu diperhatikan bahwa uji binomial adalah uji yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif.

Uji binomial digunakan saat sampel terdiri dari dua kelompok misalnya laki-laki dan perempuan, atau kaya dan miskin.

Data yang digunakan di uji binomial adalah jenis data nominal dengan sampel kecil.

Ada beberapa asumsi yang digunakan di uji binomial ini, yaitu:

  1. n percobaan saling independen
  2. masing-masing percobaan mempunyai probailitas yang sama yaitu p untuk masuk pada kelas pertama, dan 1-p masuk ke kelas kedua

Uji Statistik Binomial

penjelasan uji binomial

dimana

penjelasan uji statistik binomial

Keterangan

P = proporsi kasus yang diharapkan dalam salah satu kategori

Q = 1-P = proporsi kasus yang diharapkan dalam kategori lainnya

Hipotesis Uji Binomial

H0: p1 = p2 = 0.5

H1: p1 ≠ p2 ≠ 0.5

Kriteria Uji

Kriteria uji dari uji binomial adalah

H0 ditolak jika P(x) < α

H1 diterima jika P(x) ≥ α

Prosedur Pengujian Menggunakan Uji Binomial

Dengan H0: p = q = 0.5 maka prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tentukan N = jumlah kasus/observasi yang diteliti

Tentukan jumlah frekuensi pada masing-masing kategori

Mencari probabilitas:

Jika N ≤ 25 maka menggunakan tabel binomial (lihat buku Siegel)

Jika N ≥ 25 maka gunakan tabel normal

Catatan: Di dalam tabel binomial (buku Siegel), tabel tersebut digunakan untuk uji satu arah. Uji satu arah digunakan apabila kita telah memiliki perkiraan frekuensi mana yang lebih kecil. Jika kita belum memiliki perkiraan, maka probabilitas hasil tabelnya dikalikan dua. (harga p = p tabel x 2)

Jika N > 25 dan P mendekati 0.5 maka kita dapat menggunakan pendekatan terhadap distribusi normal. Hal ini karena semakin besar N, maka distribusi binomial cenderung mendekati distribusi normal.

Berikut adalah koreksi untuk binomial yang diskrit dan normal yang kontinyu:

penjelasan uji binomial statistik non parametrik

Jika Y < µy maka tambahkan Y dengan 0.5

Jika Y > µy maka kurangkan Y dengan 0.5

Baca juga: Contoh Soal Uji Binomial.

Semoga bermanfaat

Leave a Comment