Pengertian Thin Client Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Pernahkah Anda mendengar istilah thin client? Anda barangkali belum bernah mendengarnya jika Anda bukan orang IT atau orang jaringan. Tetapi, Anda mungkin pernah menggunakan thin client dan tidak menyadarinya. Thin client adalah salah satu jenis jaringan komputer yang sifatnya terpusat.

Jika Anda ingin mengenal sedikit tentang thin client, berarti Anda berada pada blog yang tepat. Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai pengertian thin client dan implementasinya.

Pengertian Thin Client

Seperti yang disebutkan di awal, thin client adalah salah satu bentuk jaringan komputer terpusat. Bayangkan Anda berada pada suatu ruangan yang penuh dengan komputer, laboratorium komputer misalnya. Seluruh komputer di ruangan itu terhubung dengan jaringan. Di bagian depan ruangan terdapat sebuah komputer PC lengkap yang bertindak sebagai server. Sedangkan sisanya adalah komputer client.

Komputer client tersebut hanya berupa monitor, keyboard, dan mouse saja. Sedangkan CPU, harddisk, RAM, dan komponen komputer lainnya berada di server. Jadi ketika Anda menjalankan software di komputer client, itu sama saja Anda menjalankan software yang berada di server.

Dari sisi server, komputer-komputer client tersebut adalah layaknya “user” yang ada pada system operasi. Bedanya, semua user tersebut aktif dalam satu waktu ketika seluruh komputer client digunakan.

Mengapa Menggunakan Thin Client?

Tentunya ada beberapa alasan mengapa menggunakan thin client. Berikut ini adalah penjelasannya.

Keuntungan pertama yang didapatkan dari menggunakan thin client adalah, kita hanya perlu melakukan pengelolaan terhadap aplikasi yang lokasinya hanya ada di server. Seperti pada penjelasan di atas, di dalam jaringan komputer dengan jenis thin client hanya ada satu komputer yang diinstall software, yaitu server. Client secara otomatis dapat menggunakan aplikasi yang telah diinstall di server tersebut.

pengertian thin clientKeuntungan yang kedua dari diterapkannya thin client adalah, kantor, sekolah ataupun perusahaan yang menerapkannya dapat meminimalkan biaya infrastruktur komputer. Sebanyak apapun komputer yang digunakan di dalam Thin client, pihak client hanya membutuhkan monitor, mouse, keyboard, dan alat untuk menghubungkan antara server dengan client saja. Artinya, tidak ada biaya CPU, RAM, hard disk dari client-client tersebut.

Kelemahan Thin Client

Selain keuntungan, tentunya ada kelemahan dari penerapan thin client ini. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dari thin client:

Thin client membutuhkan jaringan yang reliable agar dapat berjalan dengan baik. Hal ini karena seluruh aplikasi diakses melalui jaringan, jika jaringan tidak bagus, maka akan berdampak pada komputer client.

Thin client membutuhkan spesifikasi server yang tinggi. Hal ini karena sebuah server akan diakses oleh banyak client. Administrator jaringan harus mempertimbangkan besarnya RAM, hard disk, dan komponen lain agar komputer server kuat menjalankan tugasnya sebagai server.

Sekian tulisan singkat mengenai thin client, apabila Anda menemukan ada kesalahan dalam tulisan ini, jangan lupa untuk memberikan feedback.

Semoga bermanfaat.

 

1 thought on “Pengertian Thin Client Beserta Kelebihan dan Kekurangannya”

Leave a Comment